Ah, sebenarnya gw agak kurang sreg sama tema yang satu ini, terlalu berandai-andai dan nampak mustahil. Yah, tapi karena gw gak hadir pas penentuan tema, mau gak yah kudu, gw denger, gw taat. Oke, lets play the rule guyz!
Pertama adalah menemukan uang sekoper. Hmm, bayangan gw, nih duit pasti banyak banget, bener-bener banyak (yah, masalah nominal, silahkan kalian berimajinasi sendiri aja oke). Tapi yang jadi masalah kemudian adalah tentang halal-haramnya duit sekoper ini. Ckckck, yang harus kita pikirkan adalah bagaimana caranya biar harta temuan ini menjadi halal. Aduh, gimana yah?
Ting! Lampu bohlam di kepala menyala terang! Yuhu!
Ternyata di dalam koper itu ada pesan dari si pemiliknya. Wkwkw, maksa banget gw yah? Tapi gak jadi soal, gw yang megang kendali nih cerita, jadi terserah gw ok! Hehehe, inilah asyiknya menjadi penulis, dia memiliki kuasa penuh nan tak terhingga untuk menentukan jalan cerita, mulai dari awal, hingga endingnya.
Dan berlanjut ke cerita ini. Pesan dari si pemilik uang dalam koper pun sungguh menyenangkan teman! Silahkan gunakan uang ini untuk menyelesaikan misi “Keliling Dunia”! Subhanallah, Alhamdulillah, AllahuAkbar! Keren abis sumpah! Impian gw tuk jadi seorang backpacker terwujud seketika. Ckckck, hebat banget dah imajinasi yang gw punya. Oh ya, ada satu pesan tambahan bahkan, klo anda memang sudah berkeluarga, anda wajib untuk mengajak suami atau istri anda. Ah, semakin menyenangkan teman, karena kebetulan pas gw nemuin nih koper berduit, gw juga baru aja menggenapkan dien. Maka, sebut saja ini sebagai honey moon teman!
Nah, masalah rutenya. Hmm, ternyata kita diberi kebebasan teman. Maka saya memutuskan untuk singgah ke Brunei Darussalam terlebih dahulu, baru kemudian Malaysia, Singapura, dan menyusuri daratan asia tenggara, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar. Kemudian Great Wall in Cina, Taj Mahal in India, kemudian singgah di negeri sakura, Jepang!
Lalu dari Jepang, kita berkeliling Eropa. Menyaksikan Milan di San Siro, singgah ke Menara Eifel di Paris, tur sejarah ke Belanda, mampir ke BigBen di London dan mengunjungi lokasi yang lain yang sampe sekarang gw juga masih bingung (karena keterbatan waktu, gw hanya bisa me-list sebagian).
Nah, tapi gak bakal lengkap perjalanan keliling dunia ini klo gw gak singgah ke timur tengah, ke Afrika, Amerika Serikat hingga amerika latin, dan terakhir tentu saja Australia. Hmm, tapi untuk sekarang, gw belum menemukan rute yang fiks, nantilah gw susun dulu ama istri gw seperti apa baiknya rute ini.
Oh ya, tapi perjalanan hebat ini memiliki misi teman. Misi yang diberikan oleh si pemilik koper yang ternyata seorang ikhwah! Dia menginginkan agar perjalanan ini dibukukan dan diterbitkan. Dan dia juga ingin agar selama perjalanan keliling dunia ini, si pengemban misi mensyiarkan nilai-nilai Islam. Luar biasa bukan?
Ah, maka nikmat Tuhan manalagi yang hendak kamu dustakan?
Jakarta, 2 Maret 2010
Sesaat sebelum ‘ngantor’
Sama! Ide keliling dunia dengan uang sekoper dan ga ikutan conference hihihi
salam kenal ya
sisa uang di kopernya boleh buat bikin penerbitan ga? supaya nerbitin bukunya lebih gampang dan bisa menyemai kebaikan lebih banyak melalui mata pena…
kunjungan sesama ‘korban koper’ :-)
pilih mana nji..
nulis sebebas2nya karena penulis adalah raja
ato
menulis untuk pembaca karena mereka raja
@muftisany
gimana klo keduanya adalah raja?
@langit 11
boleh2… penerbit indie ceritanya nih ya…
salam korban koper!
@sikupu
wah, ada teman senasib seperjuangan nih…
salam kenal juga dah!
imajinasi tingkat tinggi..
tapi lbh sepakat sm pak hafidz sih
keduanya raja ? lah tulisan loe, penulis itu raja !!
Jyah si panji!
Cerita yang aneh. he he..
: eh, yang nggak buat tulisan nggak boleh komen :
( ho ho ho )
hafidh, niefha dan imas
hmm, tunggu cerita berikutnya aja deh…
setelah menjelah blog tmn2, koq mreka ngerasa jadi ‘korban koper’ ya??
gaya nulisny mcm2 tt koper..
oke dah!