MASIH BERTAHAN

Alhamdulillah masih ada bisa mengakses blog ini, setelah terakhir posting di bulan Mei 2020.

Tiga tahun lamanya ternyata tidak ada update tulisan disini.

Ya Allah, semoga bisa kembali lagi menuliskan kebaikan disini, tak hanya di IG saja, hehehe.

Sementara itu dulu saja. Sekedar menginformasikan bahwa blog ini masih bertahan. Hosh!

Gd. Graha Mandiri Lt.2 – RCG di Jumat malam menjelang pulang

[BOOK REVIEW] SELENA & NEBULA BY TERE LIYE

“Kedua buku ini bercerita tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan. Tentang persahabatan tiga mahasiswa, yang diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempat-tempat jauh. Tapi petualangan itu berakhir buruk, saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoisme, dan pengkhianatan” –Blurb Novel Selena & Nebula

Selena dan Nebula. Buku ke-8 dan ke-9 dari serial petualangan dunia pararel karya Tere Liye. Kedua buku ini naik cetak di waktu yang sama. Tidak perlu waktu lama untuk mengkhatamkan keduanya. Setelahnya, kita akan dibuat penasaran dengan cerita selanjutnya. Menunggu sekian purnama. Tere Liye, yang kamu lakukan ke saya itu jahat. Hiks.

dok. pribadi

koleksi pribadi

 Judul : Selena (Buku ke-8) & Nebula (Buku ke-9)

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 365 halaman (Selena) & 375 halaman (Nebula)

Karakter Utama : Selena, Mata dan Tazk

——————————

Love at First Sight

Sejak novel Bumi “tercipta” kali pertama medio 2013-2014, saya langsung terkesima dibuatnya. Nama besar Tere Liye telah membuat saya kepo tingkat tinggi atas setiap buku yang ditulisnya. Apalagi setelah mengetahui bahwa ada petualangan lanjutan para tokoh utamanya, Raib, Seli dan Ali. Bukan sekedar sekuel atau trilogy.  Terbitnya Bulan, Matahari hingga kemunculan Bintang, Komet, Komet Minor serta Ceros & Batozar telah menjadikannya tujuh yang sempurna seperti tujuh klub besar seri-A di tahun 90-an. Seven magnificent. Continue reading

RESENSI NOVEL SI ANAK BADAI : TENTANG PETUALANGAN & PERSAHABATAN

Belum genap setahun dari novel terakhirnya, salah satu penulis favorit saya kembali menerbitkan novel terbarunya. Bertepatan  dengan semangat perjuangan di bulan Agustus 2019, Si Anak Badai karya Tere Liye hadir menggenapkan lima serial anak nusantara sebelumnya. Buku keenam, cerita terbaru, petualangan nan seru, juga persahabatan yang mengharu biru.

“Buku ini tentang Si Anak Badai yang tumbuh ditemani suara aliran sungai, riak permukaan muara, dan deru ombak lautan. Si Anak Badai yang penuh tekad dan keberanian mempertahankan apa yang menjadi milik mereka, hari-hari penuh kecerian dan petualangan seru.”

Bagi kita yang setia mengikuti lima buku sebelumnya, satu pertanyaan yang paling mengganjal adalah apakah Si Anak Badai akan melanjutkan cerita sebelumnya tentang Si Anak Cahaya? Apakah buku keenam ini merupakan penutup cerita sebelumnya tentang Eliana-Si Anak Pemberani, Pukat-Si Anak Pintar, Burlian-Si Anak Spesial dan Amelia-Si Anak Kuat? Apakah kisah tentang Bapak Syahdan akan menjadi cerita pamungkas dalam buku keenam ini? Sidang pembaca akan dapat menyimpulkannya sendiri setelah tuntas membaca Si Anak Badai.

*~~*

Continue reading

JUST POST IT!

Bandung. Penghujung Maret 2019. Masih menunggu pesawat ke Medan..

Apa mungkin ini saatnya untuk meninggalkan Banjarmasin?

Kembali ke Jakarta dan berjuang disana.

 

Waktulah yang akan menjawabnya.

Perjalanan panjang di Banjarmasin sejak Agustus 2010 sepertinya memang tinggal menghitung hari.

Kemungkinan April. Entah di pertengahan bulan. Atau malah di akhir bulan nanti. 17-22-29 atau mungkin 1 Mei.

Bismillah. Just post it!

#DiaryBanker26 : SESUATU DI BANJAR!

Inilah cerita keempat gw di tahun 2018. Sudah lama sekali tidak ter-up date selepas akhir Maret kemaren. Bukannya tidak ada bahan untuk diposting. Bukan juga tak ada berita dan sedikit cerita. Tapi entahlah, yang pasti semangat untuk melajutkan diary banker-nya sedang menurun dalam kurun waktu April s.d November. Dan baru diawal Desember ini, sesuatu di Banjar telah melahirkan kembali semangat menulis gw yang sempat mati suri! Apakah itu? Salah satunya adalah pencapaian target. Hehehe. Alhamdulillah.

gb

taken from google

Continue reading

Resensi Novel Senandung Bisu : Memaknai Hidup Berkeluarga

taken from bukurepublika.id

taken from bukurepublika.id

Keluarga adalah awal mula kehidupan. Menjadi seorang anak adalah permulaan. Kemudian berlanjut dengan menikah dan berumah tangga. Lalu menjadi orang tua. Dan jika berumur panjang, menjadi kakek atau nenek adalah sebuah keniscayaan. Bahkan mungkin ada sedikit dari kita yang menikmati sisa hidup sebagai seorang buyut.

Begitu pun yang dialami oleh pasangan suami istri, Dlori dan Zulfin. Kehidupan yang sederhana di Desa Siwalan menjadi asal muasal jalannya cerita. Membesarkan kelima anaknya dengan segala lika-liku kehidupan bertetangga menjadi warna-warni tersendiri. Terkadang cerah seperti pelangi, namun tak jarang berubah menjadi gelap seperti malam.

*** Continue reading

RESENSI FILM THE ACCOUNTANT : KEEP LIFE IN BALANCE

Jauh hari sebelum menjalani LDM part 3, gw udah berazzam untuk nonton beberapa film yang berbobot dan berfaedah. Mengisi waktu luang dan menambah tsaqofah gw dalam dunia perfilman yang dalam beberapa tahun terakhir vakum karena tiadanya waktu luang. Hehehe. Sok sibuk banget yak, tapi emang klo urusan kantor beres, lainnya adalah family time, sedang untuk me-time, gw lebih memilih untuk futsal dan baca novel baru yang rekomended. Untuk nonton film, sorry to say, baru kali ini akhirnya tersedia waktunya.

Balik lagi ke film yang baru saja gw tonton di ahad siang. Sebenarnya udah dari Sabtu malem, tapi karena terlanjur ngantuk, gw pilih tuk menyelesaikannya di ahad. Dan film pertama yang udah berhasil gw tonton berjudul, The Accountant.

akunkover

taken from google

Di awal jalannya cerita memang agak gak nyambung dan membuat gw harus berpikir keras. Pemanasan otak dulu. Lalu seiring berjalannya waktu, rangkaian puzzle dalam film ini pun tersusun satu demi satu. Sempurna. Satu kata yang menurut gw mewakili film ini, KEREN! Continue reading

Alif yang Pertama

Dalam susunan huruf hijaiyah, alif adalah huruf pertama. Permulaan. Awalan. Maka ketika akhirnya anak pertama saya lahir, terbesit ide untuk menyelipkan nama alif diantara syahdan dan arohman (dua nama yang telah saya dan istri sepakati sebelumnya).

20150501_151324

syahdan alif belum genap setahun

Memberi nama lebih dari dua kata sebenarnya untuk mengakomodir pembuatan paspor nantinya. Hehehe. Tapi memang nama alif ini benar-benar harapan dan doa saya selaku orang tua. Mengingat kehadirannya benar-benar kami nantikan. Anak pertama, setelah menikah di Maret 2012, Allah akhirnya berkenan menganugerahkan seorang anak laki-laki kepada kami pada bulan Juli 2014. Menunggu saat yang tepat selama 2 tahun 4 bulan lamanya. Bukan waktu yang singkat. Tapi tidak juga lama. Tergantung dari sudut mana kita memandangnya.

Perihal nama alif ini juga membuat saya pribadi berpikir keras. Adakah teman atau handai taulan dari saya dan istri yang juga bernama alif. Jikalau ada, bagaimana karakter orangnya? Perilakunya? Kehidupannya? Karena nama itu akan sangat melekat pada yang tadi saya pertanyakan diatas. Dan setelah melakukan riset singkat, nama alif masih belum termasuk nama yang masuk black list. Hehehe.

Lalu apa arti alif yang sebenarnya? Dalam bahasa arab, kurang lebih berarti ramah-menyenangkan-sahabat karib. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, artinya jenius dan berpengatahuan luas. Maka pemberian nama alif secara tidak langsung adalah doa kami, agar kelak anak pertama kami ini menjadi pribadi yang mudah bersahabat dengan sesama, asyik anaknya dan gaul (but always syar’i).

Banjarmasin, 15 Agustus 2018

Genap 8 tahun di Banjarmasin

#DIARYBANKER24 : TRIMESTER PERTAMA-PART III

Alhamdulillah setelah sebulan lamanya vakum nge-blog, gw berkesempatan kembali untuk menuliskan tentang trimester pertama di tahun 2018, atau lebih tepatnya bagian III dari trimester pertama yang sempat terdokumentasikan. Sekali lagi, Alhamdulillah.

maret-

taken from google

Sebenarnya ada banyak hal yang pengen gw ceritakan, gw dokumentasikan, bagian dari sejarah perjuangan di tahun 2018 yang teramat sayang untuk tidak dituliskan. Mulai dari penurunan performance trimester pertama kali ini (setelah pada dua trimester pertama sebelumnya selalu achieve diatas 100%); lalu pergantian komandan tempur di Banjarmasin, termasuk di dalamnya unit SME yang gw handle (kita lihat nanti SK resminya seperti apa); kemudian refreshing SME di Batu Malang yang sebenarnya bisa jadi satu postingan tersendiri (intinya adalah Cepet, Slamet lan Waspodo); lalu rencana BSMR Level I di awal April ini (Alhamdulillah, setelah sekian tahun menanti terkabul juga pengalaman untuk belajar tentang Manajemen Resiko); dan terakhir adalah terkabulnya doa anak gw yang selalu dilafadzkan selepas Shalat :

“Ya Allah Adan mau dede bayi dan ummi mau dede bayi dan abi mau dede bayi. Aamiin”

Continue reading

Keep Pray for My Father & Brother

Dulu, waktu pertama kali gw nge-blog, alasan utamanya adalah adik gw. Yah, gw waktu itu merasa sangat kehilangan. Kepergian beliau membuat gw banyak bercerita (seolah-olah) kepadanya. Bukan sekedar cerita sebenarnya, tapi lebih ke doa. Gw berharap dari cerita-cerita yang gw tulis, akan ada banyak doa tuk beliau, dari yg membacanya langsung ataupun tidak. Sederhana, itu aja. Makanya tagline-nya selalu “Keep Pray for My Bro…”

November 2007, itulah pertama kali blog gw muncul. Sebenernya adik gw sendiri berpulang 8 Januari 2006. Sedih. Kesedihan yang tertuang melalui beberapa buku diary gw. Apalagi waktu itu gw sendiri di Jogja. Merantau jauh dari keluarga gw di Jakarta. Maka diary itulah pelampiasan emosi gw. Selain maen bola dan bawa ngebut Satria. Tapi sayang seribu sayang, selepas dari Jogja, diary-diary itu terselip entah kemana. Sedih sebenarnya. Pengen banget lihat tulisan gw waktu jaman dulu. Hehehe.

Maret 2018, lebih dari sepuluh tahun artinya gw bisa bertahan menjaga kehidupan blog gw. Walaupun sudah enggak se-eksis dulu, setidaknya gw masih bisa posting minimal sekali dalam sebulan. Apalagi gw sekarang coba fokus di #diarybanker #shariabanker. Entah sampai kapan akan bertahan. Biar waktu yang akan menjawabnya kelak

Nb : Tagline-nya sengaja gw tambah, “Keep Pray for My Father & Brother”, agar gw juga selalu inget dan mendoakan almarhum bapak yang genap 5 tahun berpulang…

Ayani 4.5-385, 12032018