man shabara zhafira…

Sabtu pagi seminggu silam saya tengah berada diantara Jawa dan Kalimantan. Melintasi lautan lepas untuk kembali ke kampung halaman. Yah, lintasan peristiwa seminggu silam akan selalu menyenangkan untuk dikenang, sampai kapanpun. Tapi Sabtu pagi ini jalannya cerita juga akan sangat menentukan. Yupi! Pukul 09.40 WITA, kick off pertandingan futsal antara BJS melawan Bun Yamin B akan berlangsung di babak knock down Bun Yamin Futsal Tournament II. Sangat menegangkan. Setelah terakhir kali bertanding resmi Juli 2009 silam di Concrete Cup II dengan menggondol juara III bersama Fishery FC 2004, maka awal tahun ini, nama BJS akan kami pertaruhkan. Maka doakan kami teman!

Seminggu. Genap tujuh hari yang silam dari waktu liburan itu. Aktivitas telah berjalan normal. Lebih dari sekedar normal bahkan. Kembali under pressure. Menemukan hal baru. Mencoba mempelajari sesuatu yang asing. Memberikan solusi keuangan kepada nasabah. Menuntaskan yang sampai detik ini masih menggantung penuh ketidakjelasan. Dan masih banyak hal lain yang dalam satu minggu ini mampu memporak-porandakan pikiran, jiwa dan fisik saya. Luar biasa memang Banjarmasin, bungas!

Apalagi akhir bulan ini teman. Saatnya untuk menjaga amanah nasabah dana. Untuk memastikan bagi hasil dengan mereka, tugas kita adalah memastikan bahwa nasabah pembiayaan telah menunaikan kewajiban bulanan mereka. Ini yang kami katakan, menyenangkan sekaligus menyebalkan. Saat melihat rekening mereka telah aman, syukur alhamdulillah, saat melihatnya masih ada kekurangan, baik mutlak ataupun sedikit saja, maka kita pun harus segera mengingatkan dan tentu saja bersabar.

Yah, sabar. Lima huruf yang menjadi saat ini cukup familier dengan kehidupan saya. Bukankah karena bersabar, Allah akan memberikan yang terbaik pada kita. Seperti saat mendapatkan pilihan kesekian dalam bersekolah SMP, SMA, Universitas hingga memilih pekerjaan. Keempat sejarah itu tidak sesuai dengan pilihan pertama saya, tapi kesabaran untuk menerima pilihan-Nya ternyata membuahkan hasil. Hikmah itu memang selalu datang setelahnya. Nah, untuk sejarah kelima, lain waktu akan saya ceritakan secara terpisah teman =D

Maka bersabarlah teman. Seperti mantra kedua yang didapatkan Alif dalam Dwilogi Negeri 5 Menara, ”Ranah 3 Warna”, man shabara zhafira, siapa yang bersabar akan beruntung. Be patient guys! Seperti salah satu senandung nasyid perjuangan.

”Bersabarlah wahai saudaraku, kemenangan kan menjelang”

Yups! Lima huruf itu kuncinya. Tapi setelah man jadda wajada, berjuang dan bekerja keras. Maka doakan saya teman! Doakan agar turnamen futsal ini membuahkan kemenangan yang gilang gemintang. Doakan pula agar Banjarmasin tetap bungas hingga sejarah kelima itu terukir dengan indahnya, dan bil hikmah tentu saja.

Banjarmasin, 29 Januari 2011
Inspired by salah satu inbox di FB…

14 thoughts on “man shabara zhafira…

    • wah, sy juga kurang tw berapa kali..
      tp yg jelas mantra kedua tersebut cukup menginspirasi
      *intinya, orang sabar disayang Tuhan =D

  1. @yulifia
    artinya apaan tuh bos? kayaknya anaknya Bos sy disini pernah murajaah tuh hadist deh ke umi-nya…
    *mantra ketiga aja deh, ada yg tw gak nih =(

  2. kalo dulu pertama Pancasila, terus Trisila, terus Ekasila. saya menunggu rumusan ekasila-nya trilogi novel a fuadi nih, jadi penasaran…

Leave a reply to Adistya Cancel reply