Back to Jogja (hiks3x…)

Teman, kali ini gw bener-bener homesick ama nih kota. Serius deh! Liburan terlalu lama di Jakarta ternyata cukup membuat gw pengen balik ke Jogja. Ah, karena ada lima alasan utama.

cimg0010 1. Camera Digital
Hmm, klo ini jelas, karena gw masih belum  mengabadikan Jogja gw dengan sempurna. Gw  masih belum ke Monjali, ke Kali Kuning, Taman  Sari, Pantai Depok, dan masih banyak tempat  lainnya.

2. Kunci Motor Satria
My best friend, Satria biru-kuning. Wah, kapan  lagi nih gw bisa nge-race bareng dia. Nemenin  ke-jumud-an gw bersama hembusan angin dan  belasan kendaraan yang gw lintasi. Ah, Satria, bagaimana klo gw balik ke Jakarta bersama lu?

3. Notebook and Pen
Hmm, jelas. Agenda. Amanah. Syuro. Dan masih banyak perihal lain yang belum tuntas. Ada beberapa hutang yg belum tertunaikan, BIMO yang kembang kempis, dan beberapa hal yang gak bisa gw ceritain disini. Aduh, bener-bener bingung blas nih!!!

4. KRPH
Ya Allah, kajian rutin pagi hari khas Jogja, khas Mardliyah, serta berbagai kajian lainnya. Hmm, bagus bener, sekarang aa bener-bener miss it ‘Jar. Belum lagi LQ gw yg sedang dalam masa transisi (ah, it’s very crutial I think). Belum juga m’LQ’i yang masih menjadi kewajiban utama gw! Ya Allah, bener-bener kering nih suasana di Jakarta. Apa perlu gw back to school, 14 tercinta. Ah, nampaknya gw emang perlu ngobrol serius ama bos gw dulu deh. Aduh, tapi kapan yah?

5. HP and My Brother
Hiks3x, sebenarnya ini yang paling gw rindukan. Gw pengen ketemu adek gw segera. Gw gak bakal ganti picture di HP ini selama gw masih dalam tahap ishlahun nafs. Serius ‘Jar, ternyata gak mudah jadi orang baik, orang baik ternyata emang butuh lingkungan yang baik juga, dan pastinya team. Dan di Jakarta ini, aduh, still alone nih. Rindu juga dengan SMS taklimat, pesan amniyah, jarkom dan forward amanah. Yah, karena dengan inilah gw berharap bisa bersua dengan adek gw tercinta, My Lovely Brother, Fajar Arohman.

Sekian dulu yah teman, just want to share, just want to update my condition in Jakarta. Tetap semangat dan pantang menyerah! Fastabiqul Khairat!!!

Jakarta, 30 September 2009
Bokap milad ‘Jar ^_^

Lost in Love : Just walking around in Francee, bonjour…

Kembali kali ini kita menjelajahi kota Paris. Tersesat dengan bahasa perancis yang asing dan sengau. Dan tentu saja terjebak kembali dengan cinta (tapi semoga tidak bagi kita).

Nah, kali ini Lost in Love mengajak kita tertawa di negeri Napoleon Bonaparte. Menyadari betapa cukup pentingnya diary. Dan sedikit tahu klo wanita itu cukup manja dan romantis (mungkin karena perasaannya lebih mendominasi), sedang pria itu cukup kaku, dan sulit tuk mengekspresikan perasaannya. Yah, walaupun kita juga tidak bisa menggeneralisirnya karena hanya melihatnya dari si Tita dan Adit. Continue reading

Get Married : Think Possitive

Film yang cukup menarik dan lucu. Tentang persahabatan dan cinta. Atau lebih tepatnya tentang pencarian jodoh seorang gadis tomboy yang bersahabat akrab dengan tiga pemuda kampung yang unik.

Yah, Nirina Zubir mampu memainkan perannya dengan cukup baik saat harus mencari jodoh, demi melanjutkan regenerasi keluarganya. Tidaklah mudah untuk gadis tomboy sepertinya mendapatkan laki-laki yang tampan, tajir dan baik hatinya (seperti yang dia inginkan). Maka usaha kedua orang tua ‘tuk mencomblangkan si gadis banyak menemui jalan buntu, juga karena tiga pemuda kampung yang tidak ingin si gadis mendapatkan jodoh yang biasa saja (klo bisa putera raja atau sultan). Continue reading

Say… Afwan…

[Sprti kita smua. Stiap pjuang adlh armda zaman. Ttpi mrka brjuang mmbka tirai sjrah. Agr chya Allah dpt kmbli mnrngi prdbn]
Truntk smua kluargku yg kucntai krn Allah, d hr2 akhr Ramadhan maafknlh sgl khilafku slma ni.
Takabbalallahu mina wa minkum.

Medan, mnjlang trbnm
Ahmad Irfan Syahindra B

——–

As it’s never too early 2 ask apologze, Panji,, 4give me 4 all the mistakes i’ve done in the past. may we become d’real winner on the last seconds of ths ramadhn
PJ C FIB, Yenni

——- Continue reading

Ketika Cinta Bertasbih 2 : Berbagi Hikmah dalam Peran

Teman, ada banyak hikmah yang bisa kita dapat dari Ketika Cinta Bertasbih 2 ini. Film besutan sutradara Chaerul Umam ini mengajarkan kita berbagai nilai-nilai kebaikan yang tentunya dapat kita aplikasikan dalam kehidupan nyata. Maka, tidaklah rugi bagi kita untuk menyibak hikmah apa saja yang kita peroleh dari berbagai peran yang ada dalam cerita ini. Ah, mari kita berbagi dalam peran, peran-peran yang disetting dengan luar biasa hebatnya oleh Kang Abik.

Azzam : Never Give Up!!!
Berbicara peran yang satu ini, maka kita akan belajar tentang makna sebuah perjuangan. Pantang menyerah sebelum kalah. Pantang mundur sebelum hancur. Azzam mengajarkan kepada kepada kita bahwa rezeki Allah itu begitu melimpah. Tidak perlu malu untuk bekerja selama itu halal. Bahkan Azzam seperti melanggar tradisi, ketika ada lulusan Al Azhar Kairo tetapi malah menjadi Pengusaha. Ah, santri enterpreuner, nampaknya akan menjadi trend di masa depan nanti.

Selain itu Azzam juga mengajarkan bahwa jodoh pun harus dicari. Dan pencaharian itu tiada boleh pernah berhenti pada satu kegagalan. Mungkin kita menganggap bahwa si dia adalah jodoh yang terbaik bagi kita, tapi Allah jelas lebih tahu siapakah jodoh terbaik bagi kita. Maka kali ini Azzam membuktikan bahwa takdir itu memang berada di ujung-ujung usaha. Continue reading

Silaturahim Ikhwan 14@ Kampung Futsal

‘Jar, mau tau apa arti ukhuwah. Hehehe, klo buat aa simpel ‘Jar, saat para ikhwan udah senasib sepenanggungan dan sempet maen futsal bareng, itu udah cukup.

Hehehe, gak ding. Yah, kali ini sebelum aa berangkat tuk silaturahim ama anak2 cowok 14 angkatan 2004, aa mau cerita sebentar aja ‘Jar. Hmm, tapi cerita tentang apa yah? Continue reading

IKRAR : Memori Three

Teman, akan kuceritakan sebuah cerita yang dapat kalian ambil hikmahnya. Cerita ini sungguh benar-benar terjadi pada pertengahan Mei 2003, di Masjid Agung At Tin, TMMI, Jakarta Timur. Semoga kita bisa belajar dari kisah ini.

Saat itu tanggal merah teman. Tepat pertengahan minggu. Tapi nampaknya itu bukanlah hari libur bagi gw. Yah, ada dua undangan yang gw dapet, dan dua-duanya undangan ‘tuk menghadiri acara keagamaan, a kind of Rohis gitulah. Pertama dari SMA 14 tercinta, tapi tempat acaranya jauh sekali teman, Masjid UI. Hmm, buat anak muda seperti gw, yang rumahnya ada di Kalimalang, maka lokasi itu jauh bener, apalagi gw juga belum pernah dateng kesana, jadi nampak asing sekali teman. Kedua dari IKRAR (Ikatan Rohis se Jakarta Timur), acaranya di Masjid At Tin. Yah, gw juga kurang tahu dengan jelas apa isi kedua acara tersebut. Hmm, dan karena gak tahu itulah, gw penasaran untuk datang. Continue reading

IKRAR : Memori Two

Subhanallah, masih eksis ternyata yang namanya IKRAR itu. Yah, gw gak nyangka klo silaturahim akbar ini ‘cukup’ meriah. Dan tentu saja ‘sedikit’ mencharge ruhiyah gw lagi.

Hmm, kamis pagi ini begitu sepi. Rencananya sih mo pagi-pagi banget berangkat dari rumahnya. Tapi apa daya, gw baru berangkat dari rumah j9 kurang, tapi ternyata karena masih suasana mudik lebaran, jalan raya jatiwaringin masih sepi, jalan raya pondok gede menuju At Tin juga masih lenggang, maka tepat j9 gw tiba di At Tin. Hmm, bener-bener ontime. Continue reading

IKRAR : Memori One

Undangan u/ anggota IKRAR: HALAL BIHALAL IKRAR seluruh angkatan mulai angkatan 1 hingga angkatan 9 akan diadakan hari kamis tanggal 240909 btempat di Masjid Agung At-Tin pukul 09.00. jarkom ke seluruh anggota IKRAR angkatan berapapun yg antm/na kenal!!
085694997669

Siang itu, hari masih teramat terik. Hmm, gw masih kelelahan coz futsal j11 malem. Maka menjelang Dzuhur, sms yang masuk itu cukup mengejutkan buat gw. Wah, sejuta rasa bercampur dalam hati gw. Ada rasa senang dan haru, juga rasa sesal. Yah, gw udah gak ada kontak anak-anak IKRAR angkatan gw, selain beberapa anak 14 tentunya. Yah, insyaallah gw bakal dateng, dan insyaallah gw jarkom ke yang gw tau deh. Pertama, gw jarkom ke Fikri anak 42. Continue reading

Tilang!

racer...Hmm, saat lagi BT gak ada bahan buat diceritain, tiba-tiba aja gw dapet pengalaman yang sungguh tak terduga, mengejutkan dan ah, parah bener deh pokoknya. Yah, akan kuceritakan semua kejadian ini padamu teman. Agar tidak terulang kembali kesalahan dan tentu saja agar ada penghematan biaya tak terduga tentu saja.

Hari ini Kamis, 17 September 2009, saat Ketika Cinta Bertasbih II premiere. Pagi itu, tiba-tiba nyokap gw minta gw ke Bank DKI. Yah, karena baru dapet uang kontrakan, maka nyokap gw minta tlg ke gw tuk nge-save uang itu, pesan beliau, klo Bank DKI rame banget, ke Mandiri aja. Oke deh ibu, pesan saya terima dan siap dijalankan segera.

Nah, sebenarnya gw udah ada firasat klo gw tuh kudu bawa dompet yang berisi SIM dan STNK. Hmm, tapi entah kenapa, gw malay, “Ah, paling gak ada polisi nanti di jalan”

Hhh, emang dasar firasat, perasaan gak enak gw itu akhirnya menjadi kenyataan. Nyampe Bank DKI, ternyata penuh abis, maka gw pun memutar motor menuju Bank Mandiri. Hmm, perempatan pangkalan kayaknya emang cukup rawan sebenarnya. Disinilah gw pernah dipalak ama preman, disinilah gw juga pernah ikut tawuran, dan akhirnya disinilah gw ditilang tuk pertama kalinya. Ah, sial. Ternyata kehendak Tuhan memang sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Maka terjadilah dialektika antara gw dan pak polisi yang dari gaya bicaranya itu wong jowo. Continue reading